Jumat, 11 Desember 2020

SELAMAT ATAS DILANTIKNYA ANGGOTA PRAMUKA PENGGALANG SMP N 8 SALATIGA MENJADI PRAMUKA GARUDA

 SELAMAT ATAS DILANTIKNYA ANGGOTA PRAMUKA PENGGALANG SMP N 8 SALATIGA MENJADI PRAMUKA GARUDA



Salatiga 12/12/2020, dua anggota Pramuka Penggalang SMP N 8 Salatiga dilantik menjadi Pramuka Penggalang Garuda, dua anggota tersebut ialah Adik Septian Nafiantoro dan M Ihsan Nugroho yang dilantik secara virtual oleh kwarcab kota salatiga pukul 10.00 WIB. Pelantikan Pramuka Garuda ini adalah Rangkaian dari kegiatan Penilaian dan Pelantikan Pramuka Garuda Kwartir Daerah Jawa Tengah Tahun 2020 di Kwarcab Kota Salatiga. Penilaian sendiri dilaksanakan pada hari Jum'at 11 Desember 2020 bertempat di SMP N 1 Salatiga, penilaian meliputi SKU/SKK, Hasta Karya, Praktek TIK, Kemampuan Bahasa Asing.


Upacara Pelantikan Pramuka Garuda Virtual

Pramuka Garuda merupakan tingkatan tertinggi dari masing-masing tingkatan pramuka, dari Siaga Penggalang, Penegak dan Pandega, seorang Pramuka Garuda harus bisa menjadi pionir dan teladan bagi lingkungan Masyarakat dan Sekolah, senantiasa Belajar dan menjaga perilaku sesuai Kode Kehormatan Gerakan Pramuka.

Semoga Ananda Septian Nafiantoro dan M Ihsan Nugroho bisa menjadi teladan dan tetap rendah hati serta dapat memotivasi teman-teman pramuka penggalang lain untuk bisa mencapai Pramuka Penggalang Garuda selanjutnya.

Share:

Selasa, 24 November 2020

HASIL PEMENANG GIVE AWAY PEMBUATAN VIDEO CUCI TANGAN PAKAI SABUN DALAM RANGKA CLOSING CEREMONY EKSTRA WAJIB PRAMUKA PANGKALAN SMP N 8 SALATIGA TAHUN 2020

 

HASIL PEMENANG GIVE AWAY

PEMBUATAN VIDEO CUCI TANGAN PAKAI SABUN

DALAM RANGKA CLOSING CEREMONY EKSTRA WAJIB PRAMUKA

PANGKALAN SMP N 8 SALATIGA TAHUN 2020

NO

NAMA

KELAS

PASUKAN

TOTAL POIN

JUARA

1.

Athalia Kurnia Ramadhani

8A

Pasukan 05

95

Juara 1

2.

Irham Aziz

7A

Pasukan 01

90

Juara 2

3.

Dicky Andriano K. W.

8C

Pasukan 06

85

Juara 3

 

NB : Selanjutnya Nama-nama diatas berhak untuk mendapatkan give away berupa paket data internet, Juara 1 mendapatkan : 3 Gb, juara 2 : 2 Gb, Juara 3 : 1 Gb.

Share:

Selasa, 03 November 2020

Nilai-Nilai Ketaqwaan dalam Pendidikan Kepramukaan Di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam

 Nilai-Nilai Ketaqwaan dalam Pendidikan Kepramukaan 

Di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam

Oleh : Khoirul Alfani, S. Pd
(Pembina Pramuka SMP N 8 Salatiga)



Istilah taqwa mempunyai makna mengambil segala tindakan penjagaan dan memelihara diri dari segala hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT. Dalam perspektif islam taqwa merupakan  salah satu kata yang lengkap dan menyeluruh, serta mencakup segala aktivitas kita dalam melakukan kewajiban dan meninggalkan segala larangan-larangan yang telah disyariatkan dalam ajaran agama islam. Taqwa juda memilki makna takut akan azab Allah karena kita merasa senantiasa dilihat diperhatikan dan dikontrol oleh Allah serta takut kepadanya dikala kita sedang sendiri maupun dikala kita sedang ditempat yang banyak orang. Jadi semua perbuatan yang kita lakukan dengan tujuan untuk melaksanakan segala peritah Allah dan menjauhi larangan-Nya, maka Perbuatan tersebut merupakan suatu bukti dari ketaqwaan yang kita miliki.
Allah SWT telah berfirman Dalam Surat Al-Maidah ayat 27, yang artinya :  
27. Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, Maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".(QS. Al-Maidah: 27)
Rasulullah SAW juga bersabda :

عَنْ أَبِيْ ذَرَ جُنْدُ بْ  بِنْ جُنَا دَةَ أَ بِي وَ عَبْدِ الرَّ حْمَنْ مُعَا ذِ بْنِ جَبَلِ رَ ضِيَ اللهُ  عَنْهُمَا عَنْ رَ سُوْ لُ ا للهِ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ قَا لَ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَ أَ تْبعِ  السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَ خَا لِقَ النَّا سَ بَخُلُقٍ حَسَنٍ.[ر وه  التر مذ ي و فا ل حد يث حسن فى و بعض النسخ حسن صحيح]
 “Dari Abu Dzar Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman Mu’adz bin Jabbal r.a, dari Rasulullah SAW beliau bersabda : Bertaqwalah kepada Allah dimanapun dan kapanpun engkau berada : dan ikutilah kejelekan itu dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu menghapusnya, dan berakhlaklah kamu kepada manusia dengan akhlak yang baik”. (HR. Tirmidzi)
kandungan dari ayat-ayat Al-Qur’an dan hadits diatas ialah anjuran kepada kita untuk senantiasa bertaqwa dimanapun dan kapanpun kita berada. Taqwa juga menjadi salah satu poin diterima atau tidaknya segala amal ibadah yang telah kita lakukan. Selain kedua hal diatas tentunya kita juga menjadi tahu bagaimana urgensi taqwa dalam agama islam.

Jika kita kaitkan taqwa dengan pendidikan kepramukaan di Indonesia umunya dan pendidikan kepramukaan diperguruan tinggi keagamaan islam pada khususnya  maka  kita akan menemukan banyak sekali nilai-nilai Ketaqwaan yang ada di dalamnya.
Pendidikan Kepramukaan merupakan proses pendidikan yang melengkapi pendidikan dilingkungan sekolah atau kampus dan lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan yang menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan prinsip dasar pendidikan kepramukaan dan metode kepramukaan, dengan sasaran akhirnya ialah pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Maka tentunya nilai-nilai ketaqwaan dalam ajaran islam akan senantiasa tertanam dalam setiap aspek pendidikan kepramukaan.
Dalam pendidikan kepramukaan diperguruan tinggi keagamaan islam, nilai-nilai ketaqwaan ditanamkan melalui pengamalan kode kehoramatan gerakan pramuka yang menjadi norma dan pedoman dalam bertingkah laku, seperti yang sudah hadirin ketahui dalam tri satya dan dasa dharma pada poin pertama adalah melaksakan kewajiban terhadap  tuhan, sedangkan pada poin dasa dharma yang pertama adalah taqwa kepada tuhan yang maha esa. Hal ini menunjukan kepada kita bahwa penanaman nilai-nilai ketaqwaan adalah nilai pertama dan nilai dasar yang ditanamkan dalam pendidikan kepramukaan. Pengamalan nilai-nilai ketaqwaan juga ditanamkan melalui kurikulum pendidikan kepramukaan, berupa syarat kecakapan umum yang didalam nya mencakup beberapa aspek pengembangan diantaranya, Pengembangan Spritual, Pengembangan Emosional, Pengembangan Sosial, Pengembangan Intelektual dan Pengembangan Fisik. Lalu dimanakah letak dari nilai-nilai ketaqwaan terhadap Allah SWT, yaitu pada pengembangan spiritual, kerana pada pengembangan spiritual terdapat pengamalan  kaidah-kaidah agama yang dianut oleh anggota gerakan pramuka. Disitulah letak nilai-nilai ketaqwaan itu.
Menjalankan kewajiban kepada tuhan adalah salah satu bentuk taqwa yang ditanamkan sejak awal dalam pendidikan kepramukaan, karena pendidikan kepramukaan sendiri mempunyai tujuan akhir membentuk pribadi yang mempunyai akhlak mulia. Salah satu akhlak mulia yaitu bertaqwa kepada Allah SWT.
Jika kita dapat mencermati lebih jauh tentang prinsip dasar pendidkan kepramukaan pada poin pertama yang berbunyi “iman dan Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa”. Maka kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa nilai ketaqwaan sekali lagi menjadi nilai awal, menjadi nilai dasar dalam pendidikan kepramukaan. Apalagi pendidikan kepramukaan diperguruan tinggi keagamaan islam, nilai-nilai ketaqwaan itu tidak hanya menjadi hitam diatas putih  atau sebuah tulisan saja, namun benar-benar diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, baik dilingkungan keluarga, masyarakat, maupun dilingkungan kampus, sehingga terciptalah suasana kampus yang religius dan islami. Prinsip dasar merupakan asas yang mendasar yang menjadi dasar berfikir dan bertindak. Maka dengan meletakan taqwa pada dasar pertama merupakan sebuah fondasi yang kuat bagi bangunan diatasnya.
Marilah kita mulai dari sekarang dan dari detik ini pula  untuk senantiasa membuka mata, hati, serta fikiran kita  bahwa gerakan pramuka merupakan pendidikan yang sangat penting bagi kaum muda, kawah candradimukanya generasi muda untuk menempa diri, melatih diri dan membentuk karakter yang ideal untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin jauh dari nilai-nilai pancasila dan agama. Didalam gerakan pramuka banyak sekali nilai-nilai, dan salah satunya  ialah nilai-nilai keislaman yang mampu membuat generasi muda menjadi insan yang berbudi pekerti luhur serta berakhlak mulia.







Daftar Referensi

Al-Ghazali. 1996. Taman dan Sandaran Pencari Kebenaran. Terj Achmad             Sunarto. Jakarta : Pustaka Amani.
An-Nawawi, Imam. 1996. Syarah Hadits Arba’in. Terj Ubay Tanzil. Jakarta            Timur: Khazanah Ilmu.
Kusumopradoto, S. 1979. Pandangan Hidup Manusia Berdasarkan Ilmu, Iman,     dan Taqwa. Semarang: CV Aneka.
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka. 2014. Kursus Mahir Dasar Untuk Pembina    Pramuka. Jakarta:Kwarnas Gerakan Pramuka.
Nashih Ulwan,Abdullah. 1992. Pendidikan Anak Menurut Islam Kaidah-Kaidah Dasar. Terj Khalilullah Ahmas Masjkur Hakim. Bandung: PT Remaja           Rosdakarya.
Permadi, K. 1995. Iman dan Taqwa Menurut Al-Qur’an. Jakarta: PT Rineka           Cipta.
Rohim, Khoirur dan Labib Mz. 2003. Pidato Kultum (kuliah 7 Menit dan    Muhadharah). Surabaya: CV Gali Ilmu.
Suhadi. et al. 2014. Keterampilan Kepramukaan. Semarang.
Share:

Rabu, 28 Oktober 2020

Sejarah Pramuka Di Indonesia

 

Sejarah Pramuka Di Indonesia

Oleh : Kak Muslihatun Syarifah, S. Pd, M. Pd
(Pembina Pramuka SMP N 8 Salatiga)


Gerakan Pramuka Indonesia adalah organisasi nonformal di Indonesia yang bergerak di bidang kepanduan. Sejarah masuknya pramuka di Indonesia dapat di bagi dalam 3 tahap, yaitu:

Sejarah Pramuka Indonesia masa Penjajahan Belanda

Ternyata, organisasi Pramuka Baden Powell sampai juga gaungnya ke Indonesia. Gerakan kepramukaan ini di bawa oleh Belanda ke Indonesia pada masa kolonial. Didirikanlah oleh Belanda organisasi kepanduan pertama di Indonesia yang diberi nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda). Istilah Padvinders merujuk kepada istilah untuk organisasi Pramuka yang ada di negeri Belanda.

Organisasi kepanduan ini ternyata mendapat perhatian dari para pemimpin gerakan kemerdekaan. Mereka melihat bahwa pendidikan dan pelatihan yang dikenal dalam gerakan kepanduan dapat digunakan untuk membentuk karakter manusia Indonesia. Para tokoh pergerakan tersebut sepakat untuk mendirikan organisasi serupa. Mulailah bermunculan organisasi-organisai kepanduan yang diprakarsai oleh tokoh-tokoh pergerakan, seperti SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon), JPO (Javaanse Padvinders Organizatie), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), dan JJP (Jong Java Padvindery).

Ternyata, penggunaan istilah Padvindery yang digunakan dalam kelompok-kelompok tersebut mendapat larangan dari Belanda. Namun, para tokoh nasional Indonesia tidak kehabisan akal. Oleh K.H Agus Salim, istilah Padvindery diganti dengan Pandu atau Kepanduan.

Setelah peristiwa Sumpah Pemuda, kesadaran nasional rakyat Indonesia semakin meningkat. Beberapa organisasi kepanduan meleburkan diri menjadi organisasi yang lebih besar. Pada tahun 1930, organisasi PPS (Pandu Pemuda Sumatera), PK (Pandu Kesultanan), dan IPO bergabung menjadi satu membentuk KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Tahun 1931, dibentuklah wadah baru bagi gerakan kepanduan Indonesia yang bernama PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia). Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 1938, organisasi ini berubah nama menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia).

Sebagai upaya menggalang rasa persatuan dan kesatuan bangsa, Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia BPPKI berencana untuk melakukan kegiatan All Indonesia Jamboree. Namun, sepertinya rencana tersebut tidak berjalan mulus. Beberapa perubahan harus dilakukan baik dalam hal waktu pelaksanaan maupun nama kegiatan. Setelah melewati beberapa pertimbangan, kegiatan ini akhirnya dapat terlaksana juga. Disepakati, nama kegiatan diganti dengan PERKINO (Perkemahan Kepanduan Indonesia Oemoem) dan diselenggarakan mulai tanggal 29 s/d 23 Juli 1941 di Yogyakarta. Perkemahan inilah yang menjadi cikal bakal pelaksanaan kegiatan Jambore seperti yang sering kita lihat sekarang ini.

Sejarah Pramuka Indonesia masa Penjajahan Jepang

Gerakan Pramuka Indonesia terus bertahan pada masa penjajahan Jepang. Namun, gerakan kepanduan ini mendapat beberapa hambatan. Pada masa Perang Dunia ke-2, tentara Jepang melakukan penyerangan kepada Belanda. Banyak tokoh Kepanduan di Indonesia yang ditarik masuk Keibondan, PETA, dan Seinendan, organisasi bentukan Jepang yang digunakan untuk mendukung tentara Jepang.

Bukan hanya itu, ternyata Jepang melarang berdirinya Partai dan organisasi rakyat Indonesia, termasuk gerakan kepanduan. Jepang menganggap, organisasi ini berbahaya karena dapat meningkatkan semangat persatuan dan kesatuan rakyat jajahan. Namun, upaya itu tidak menyurutkan semangat para tokoh kepanduan Indonesia untuk menyelenggarakan PERKINO II. Belakangan, banyak pandu yang ikut terjun dan saling bahu-membahu dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia mengusir tentara Jepang.

Sejarah Pramuka Indonesia Zaman Kemerdekaan

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, dibentuklah organisasi Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Kota Solo. Organisasi ini ditetapkan sebagai satu-satunya wadah kepanduan tempat anggota kepanduan Indonesia bernaung. Penetapan ini dikuatkan juga melalui keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan Nomor 93/Bhg.A, tanggal 1 Februari 1947. Namun, seiring berjalannya waktu, tahun 1950 banyak bermunculan organisasi-organisasi kepanduan yang pernah ada pada Perang Dunia ke-2. Oleh sebab itu, Menteri Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan mengeluarkan Keputusan Nomor 23441/Kab, Tanggal 6 September 1951 yang memungkinkan berdirinya organisasi kepanduan lain selain dari Pandu Rakyat Indonesia.

Menginjak tahun 1961, telah ada sekitar 100 organisasi kepanduan Indonesia. Organisasi tersebut tergabung dalam 3 federasi organisasi yaitu Ikatan Pandu Indonesia (IPINDO), Persatuan Pandu Puteri Indonesia (POPPINDO), dan Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia (PKPI). Namun, menyikapi kelemahan yang ada, maka ketiga federasi tersebut bergabung menjadi satu membentuk Persatuan Kepanduan Indonesia (PERKINDO).

Diakibatkan adanya kepentingan golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan tersebut disadari pula oleh pihak komunis yang ingin menjadikan Perkindo sebagai gerakan Pioner Muda seperti yang ada di negara komunis. Namun, kentalnya semangat Pancasila dalam Perkindo membuat seluruh anggotanya menentang keras keinginan komunis tersebut. Untuk menghalau kepentingan komunis itu, dikeluarkanlah Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang ditandatangani oleh Ir Juanda yang saat itu menjabat sebagai Pjs Presiden RI karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.

Lewat Keppres tersebut, pemerintah menetapkan gerakan Pramuka sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang mendapat izin untuk melaksanakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang mirip sifatnya dengan gerakan Pramuka dilarang keberadaannya.

Perkembangan Gerakan Pramuka Indonesia
Perkembangan gerakan Pramuka yang pesat sangat ditunjang oleh ketentuan dalam Anggaran Dasar gerakan Pramuka yang mengatur tentang metode pendidikan kepramukaan. Ketentuan tersebut membawa banyak perubahan bagi gerakan Pramuka yakni menjadikan Pramuka lebih kuat secara organisasi dan cepat berkembang dari kota ke desa. Adanya pengaturan yang jelas tentang sistem Majelis Pembimbing yang disiplin dijalankan di tiap tingkatan. Baik itu di tingkat nasional, maupun tingkat Gugus Depan.

Pada tanggal 14 Agustus 1961, secara resmi gerakan Pramuka diperkenalkan ke seluruh rakyat Indonesia. Tidak hanya di Jakarta, namun juga ditempat penting seluruh Indonesia. Di Ibu Kota Jakarta, terdapat apel besar yang diikuti oleh 10.000 anggota Gerakan Pramuka yang dilanjutkan dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta. Peristiwa perkenalan yang terjadi pada tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka yang setiap tahun diperingati oleh seluruh anggota Gerakan Pramuka se-Indonesia.
Jambore Nasional Indonesia.

sumber: https://www.pramukasultra.or.id/

gambar: https://republikseo.net/

Share:

Selasa, 27 Oktober 2020

Mengenal Sosok Kak Azis Saleh Sekretaris Mabinas Tahun 1974

 

Mengenal Sosok Kak Azis Saleh Sekretaris Mabinas Tahun 1974

Oleh : Kak Muslihatun Syarifah, S. Pd, M. Pd
(Pembina Pramuka SMP N 8 Salatiga)


“Adik mari ikut kumpul di rumah saya. Kita mengobrol santai tentang Gerakan Pramuka. Bisa ya bergabung nanti,” ajak Kak Azis Saleh saat saya jumpa di gedung Kwarnas pada tahun 1989.

“Iya kak. Inshaa Allah,” jawab saya.

Kakak satu ini semangat sekali bicara tentang kemajuan Pramuka.

Pertama kali jumpa, kesannya sederhana dan pintar. Waktu itu saya belum kenal sosok yang pernah menjabat Menteri Kesehatan, Menteri Pertanian, Menteri Koordinator Kompartemen Perindustrian Rakyat Indonesia, dan Menteri Perindustrian Kerajinan Indonesia.

Kakak yang lahir di Boyolali, 20 September 1914 ini adalah salah satu dari Panitia Lima yang ditugaskan Presiden Soekarno untuk membentuk Gerakan Pramuka pada tahun 1961. Beliau menjadi Sekretaris Jenderal Gerakan Pramuka pada tahun 1970 dan Sekretaris Mabinas tahun 1974.

Kepo saya. Ternyata kakak yang bernama Abdul Azis Saleh ini seorang dokter bedah dan bapaknya pun dokter terkenal: dr. Mohammad Saleh (1888-1952). Beliau tidak pernah menonjolkan diri: Saya dulu ikut dalam peristiwa di Surabaya, atau apalah. Tidak.

Beliau ini teliti. Apabila membaca suatu konsep, proposal atau surat, titik koma diperhatikan. “Saya bisa tiga atau empat kali mengetik sebuah surat. Kurang koma atau titik, dibalikin,” kata Kak Prijo Judiono, staf Kwarnas pada waktu itu.

Hal itu dibenarkan oleh staf Kwarnas lain, yang sudah pensiun. Dengan begitu, staf Kwarnas menjadi pandai membuat surat dengan benar. Mereka juga jadi teliti.

Cerita Kak Prijo, tiap pagi beliau membaca harian Kompas. Koran itu penuh coretan, mirip disposisi. Apa yang dia tulis, staf harus cari tahu. Ketika ditanya, jangan mengatakan tidak tahu. Kenapa? Beliau bisa marah. “Kalau tidak tahu, ya cari tahu dan bertanya ke mana-mana sehingga informasi kita dapat lengkap. Ketika ditanya, saya bisa menjawab,” jelas Kak Prijo.

Kakak ini memiliki cara tersendiri dalam mengajari orang. Secara tidak disadari saat itu orang di sekitarnya cekatan, teliti, dan kerja sampai tuntas. Misalkan, ada surat undangan untuk beliau. Orang yang ditanya itu harus tahu detail tentang surat. Apabila beliau mau hadir, stafnya harus tahu letak gedung atau ruangannya dan lain-lain. Nah biasanya staf cari tahu dulu informasinya sehingga ketika ditanya, bisa menjawab. Intinya: “Harus tahu. Harus Mengerti.”

Beliau ini bila sudah bekerja di Kwarnas bisa sampai malam. Pekerjaan harus tuntas hari itu. Tapi karyawan putri tidak ketakutan pulang malam, “Kami yang putri-putri ini selalu diantar pulang oleh Kak Azis Saleh dan istrinya. Beliau yang nyetir dan pakai mobil pribadi,” ungkap seseorang yang minta dirahasiakan namanya.

Beliau wafat 3 April 2001 dan dimakamkan di TPU Tanah Kusir.

penulis: Fitri H

sumber: https://www.pramuka.id/

Share:

SELAMAT DAN SUKSES ATAS PELANTIKAN MABIGUS DAN PEMBINA GUDEP SMP 8 SALATIGA

SELAMAT DAN SUKSES ATAS PELANTIKAN MABIGUS DAN PEMBINA GUDEP SMP 8 SALATIGA 



Penandatanganan berita acara pelantikan Oleh Waka Binawasa Kwarcab Kota Salatiga, Ka. Mabigus,dan Ka. Gudep SMP N 8 Salatiga


SUSUNAN MAJELIS PEMBIMBING DAN PEMBINA GUGUS DEPAN 04.126-04.127
PANGKALAN SMP N 8 SALATIGA 
MASA BAKTI 2020-2022

MAJELIS PEMBIMBING GUGUS DEPAN

1. Ketua                                                           : Tiyono, S. Pd, M. Si

2. Wakil Ketua                                                : Farid Susanto, S. Pd.Ing

3. Sekretaris                                                    : Siti Umi Fitriyah, S. Pd, M. Si

4. Ketua Harian                                               : Sri Resminiati, S. Pd

                               Anggota                                                             : Dwikora Beni Suprihati, S. Pd

PEMBINA GUGUS DEPAN DAN PEMBNA SATUAN

A. Pengurus

Ketua Gudep 04.127                                                   : Jumadi, S. Pd, M. Th

Ketua Gudep 04.126                                                   : Rina Sri Mulyanti, S. Pd

Sekretaris                                                                    : Khoirul Alfani, S. Pd

Bendaraha                                                                   : Ika Damayanti, S. Pd, M. Pd

 

B. Pembina Gugus Depan

1. Pembina Golongan Penggalang Putera                  :  Kasmin, S. Pd

2.  Pembina Golongan Penggalang Puteri                  : Muslihatun Syarifah, S. Pd, M. Pd

 

C.  Pembina Satuan

1.  Argi Suryo Pamungkas, S. Pd

2.  Febriyan Dwi Saputro, S. Pd

3.  Andhi Khristianto, S. Pd

4.  Ahmad Ali Ihsanudin, S. Pd

5.  Muhammad Da’i Sholih, S. Pd

6.  Ubriana Putri Nuraini, S. Pd 

Proses Pelantikan Oleh Pembina Upacara kepada 17 Anggota Mabigus dan Pembina Gudep 







Foto bersama Waka Binawasa Kwarcab Kota Salatiga mabigus dan pembina Gudep








Share:

PENGUKUHAN DAN PELANTIKAN MABIGUS DAN PENGURUS GUGUS DEPAN 04.126 - 04.127 SMP N 8 SALATIGA MASA BAKTI 2020-20

PENGUKUHAN  DAN PELANTIKAN  MABIGUS DAN PENGURUS GUGUS DEPAN 04.126 -                                     04.127  SMP N 8 SALATIGA MASA BAKTI 2020-2022 


Salatiga, 24 Oktober 2020. Bertempat di Aula SMP Negeri 8 Salatiga  Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Salatiga mengukuhkan dan melantik Ka. mabigus dan  Pengurus Gugus Depan  04.126-04.127 masa bakti 2020-2022. pada kesempatan tersebut yang melantik adalah  Kak Nunuk Dartini, S.Pd. M.Si selaku  Wakil Ketua Bidang Binawasa karena  Ketua Kwartir Cabang Kota Salatiga Muh. Haris, S. S, M. Si  berhalangan hadir. 

Pada kesempatan tersebut   dibacakan Surat Keputusan  Majelis Pembimbing Gugus Depan No. 001 tahun 2020 tentang Susunan Pengurus  Majelis Pembimbing dan Pembina Gugus Depan Masa Bakti 2020-2022. Tiyono, S.Pd. M.Si selaku Kepala SMP Negeri 8 Salatiga dilantik sebagai Ka. Mabigus   dan 16  guru sebagai Pengurus Gugus Depan SMP Negeri 8 Salatiga. Upacara juga dihadiri oleh  seluruh guru di SMP Negeri 8 Salatiga.

            Proses pelantikan  yang diawali  dengan pembacaan surat keputusan tersebut  berlangsung dengan khidmat. Pada saat pembacaan Tri Satya, peserta pelantikan memegang ujung setangan leher dan menempatkannya di dada sebelah kiri,   sedangkan peserta upacara  melakukan penghormatan. Ka. Mabigus membacakan ikrar pelantikan. Kak Nunuk selaku pembina upacara membacakan kata-kata pelantikan  dan dilanjutkan dengan penyematan tanda jabatan secara simbolis.

Dalam amanatnya, Kak Nunuk menyampaikan  bahwa penyelenggaraan Pendidikan Kepanduan kepada anak-anak dan pemuda Indonesia ditugaskan kepada Gerakan Pramuka. Dalam Anggaran Dasar Bagian Kedua Pasal 30 disebutkan  bahwa Gugus depan adalah satuan pendidikan dan satuan organisasi terdepan penyelenggara pendidikan kepramukaan dan wadah berhimpun peserta didik. Dalam Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka Bagian kedua Pasal 46 disebutkan bahwa Gugus depan merupakan satuan organisasi terdepan penyelenggara pendidikan kepramukaan dan wadah berhimpun anggota muda.

Usai pelantikan kegiatan dilanjutkan dengan tanya jawab  antara Kak Nunuk  dengan pengurus  mabigus  dan seluruh peserta upacara .  Pada kesempatan tersebut dibahas tentang beberapa hal, salah satunya adalah cara meningkatkan kompetensi generasi muda melalui wahana kepramukaan.  Kak Nunuk  yang juga  menjabat sebagai Kepala Dinas Pertanian Kota Salatiga memberikan kesempatan pada SMP Negeri 8 untuk bersinergi dengan Dinas Pertanian Kota Salatiga  demi  pengembangan program sekolah. 

Share:

Recent Posts

Diberdayakan oleh Blogger.

Sample Text

Featured Post

BERKEGIATAN DAN BERKOMPETISI DALAM LOMBA TINGKAT 1 (LT-I) SMP N 8 SALATIGA TAHUN 2023

 BERKEGIATAN DAN BERKOMPETISI DALAM LOMBA TINGKAT 1 (LT-I)  SMP N 8 SALATIGA TAHUN 2023 Kamis, 15 Juni 2023, Gerakan Pramuka SMP Negeri 8 Sa...

Cari Blog Ini

Recent in Sports

Home Ads

Facebook

Ads

Popular

Blogger templates

Pages